Judul: My Way
Komentar:
Sebuah pengalaman iman yang sangat luar biasa. Terima kasih, Ibu Monica, karena saat “memanggul salib” pun Ibu masih bersedia berbagi. Sharing Ibu sangat bermanfaat bagi banyak orang. Berkah Dalem. - Bambang Ruwanto, dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
CARA PEMESANAN:
Hubungi WiRema Production (Sdri. Reres) via telepon/SMS ke nomor 081226914884 dengan menyebutkan judul buku (My Way), jumlah eksemplar, dan alamat lengkap.
Penulis: Monica Sri S.
Penerbit: WiRema, 2013
Isi: 110 halaman
ISBN: 978-602-7673-99-1
Harga: Rp 25.000,00
Jalan hidup itu seringkali tidak seperti yang
pernah kita bayangkan. Suatu peristiwa kadang menjadi titik balik yang merubah
jalan hidup itu sendiri, entah menyenangkan atau tidak.
Monica Sri S., seorang guru mata pelajaran
kimia di sebuah SMA, harus mengalami pergulatan hebat ketika penyakit Guillain–BarrĂ© Syndrome (GBS) menyapa dirinya sehingga
membuat kedua kakinya lumpuh. Cobaan pun kadang datang membawa teman. Dalam
situasi sedang bergulat dengan sakit, Monica bahkan harus rela kehilangan orang
tercinta.
Segala situasi yang ia hadapi itu membuatnya
menimba banyak pelajaran hidup. Bahwa cobaan hanyalah batu kecil yang membuat
kaki terantuk dan membuat seseorang terjatuh. Namun, orang itu akan bangkit
untuk berjalan lagi meski mengawalinya dengan langkah tertatih. Inilah jalan
hidup yang ditempuh Monica, bahwa ia masih punya harapan dan melanjutkan sebuah
langkah hidup yang baru.
Hingga saat ini, Monica menjalani hidup dan
aktivitas sehari-harinya di atas kursi roda. Kapur dan papan tulis di kelas tak
lagi menjadi sarananya mendidik siswi-siswinya. Kini ia lebih banyak berkawan
dengan buku-buku dan para siswinya di ruang perpustakaan sekolah.
Dan, buku autobiografi ini berisi sharing
pengalaman hidup Monica ketika ia tengah tersandung dan bangkit lagi untuk
melangkah ke arah hidup yang baru.
Bambang Ruwanto |
Sebuah pengalaman iman yang sangat luar biasa. Terima kasih, Ibu Monica, karena saat “memanggul salib” pun Ibu masih bersedia berbagi. Sharing Ibu sangat bermanfaat bagi banyak orang. Berkah Dalem. - Bambang Ruwanto, dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Herryanti Herman |
Aku merasa sangat bersyukur bahwa pernah ada waktu dalam hidupku aku pernah memiliki seorang guru yang sangat spesial. Bagiku dia bukan hanya seorang Guru yang bertugas mengajarkan mata pelajaran namun membimbingku secara pribadi menjadi anak yang baik, kritis dan bertanggung jawab.
Ibu Guru itu adalah Ibu Sri Samsiyatun ibu sam. Ibu bertanggung jawab untuk mengajar mata pelajaran Kimia, salah satu bagian dari IPA yang baru diajarkan ketika SMU. (kenapa baru SMU belajarrnyaaa.. ><) Sungguh! Kalian tidak akan pernah tahu bagaimana fun belajar Kimia dengan Ibu.. kami tidak hanya menghafal namun juga mempraktekkannya.. ilmu yang sangat menyenangkan..
Bagaimana aku mengenal sosok Ibu Sam… Ibu adalah orang yang selalu semangat.. Dia akan berjalan dengan cepat dilorong kelas dan dengan senyum yang khas tentunya dia akan menyapa setiap muridnya.. “Selamat pagi Tiek” demikian sapanya.. Ibu akan menyapa kami secara personal, dia mengenal kami sebagai pribadi.. seneng banget kan diperhatikan ama Ibu.. selain itu Ibu sangat perhatian, begitu kita diam dia akan bertanya “Kenapa, kok diem…” Pokoknya Ibu bisa dengan sukses jaya membuat kita nyaman dengan suasana belajar.. Efek positif yang dihasilkan adalah kita jadi nggak enak hati kalau nggak belajar dengan baik :)
Satu hal yang aku ingat betul ketika aku kelas 2, waktu itu ulangan harian.. biasa buat ganti bab :) Ketika ulangan ibu menyampaikan agar semua siswa menjawab semuanya dengan teliti.. aku dengan sombongku… selesai dong duluan.. terus ibu nanya.. “Udah selesai tah?”.. “udah” jawabku dengan senyum2… terus ibu melihat lembar jawabanku, memeriksa, tersenyum lalu berkata, “Periksa kembali lembar jawaban dengan teliti, apabila sudah yakin selesai, boleh dikumpulkan.” eeeheeemm… kenapa begitu yah? Aku yang sudah merasa hebat sedunia itu melihat kembali lembar jawaban namun merasa semuanya bener2 ajah… langsung dengan percaya diri, maju dan mengumpulkannya…
minggu depannya… ketika hasil ulangan dibagikan.. :( aku sedih.. aku nggak dapat 100.. karena ada kesalahan.. 2 pangkat 3 = 6.. hadoooh, kenapa aku ceroboh gitu.. 2 pangkat 3 adalah 2x2x2 = 8 bukan 2×3 = 6
sebelnya nggak ketolongan… suer, kalo inget aku sekarang masih geregetaan.. tapi aku inget banget dengan apa yang dikatakan oleh Ibu… ini adalah ulangan, dalam hidup ini kita harus bertanggung jawab. mungkin kelihatannya ini hal kecil, namun kelak, Tiek akan tahu bahwa hidup ini tidak memberikan banyak kesempatan.. kita harus memanfaatkan setiap kesempatan yang Tuhan berikan untuk melakukan yang terbaik. Tidak ada ralat.. Kalau mau Ibu bisa kasih tau Tiek yang mana yang salah.. namun Ibu mau Tiek belajar bahwa kesalahan kecil yang menyebabkan kesalahan besar. Kelalaian besar dimulai dari kelalaian kecil. Ibu mau kamu menjadi lebih teliti…
Ibu…. kini Ibu boleh bangga.. aku jadi salah satu orang yang cukup bisa diandalkan dalam perhitungan detail. Gak nyangka yah… hal seperti itu sangat berkesan bagiku.. aku yakin, ibu sendiri mungkin belum sempat tahu cerita ini..
Ibu Guru itu adalah Ibu Sri Samsiyatun ibu sam. Ibu bertanggung jawab untuk mengajar mata pelajaran Kimia, salah satu bagian dari IPA yang baru diajarkan ketika SMU. (kenapa baru SMU belajarrnyaaa.. ><) Sungguh! Kalian tidak akan pernah tahu bagaimana fun belajar Kimia dengan Ibu.. kami tidak hanya menghafal namun juga mempraktekkannya.. ilmu yang sangat menyenangkan..
Bagaimana aku mengenal sosok Ibu Sam… Ibu adalah orang yang selalu semangat.. Dia akan berjalan dengan cepat dilorong kelas dan dengan senyum yang khas tentunya dia akan menyapa setiap muridnya.. “Selamat pagi Tiek” demikian sapanya.. Ibu akan menyapa kami secara personal, dia mengenal kami sebagai pribadi.. seneng banget kan diperhatikan ama Ibu.. selain itu Ibu sangat perhatian, begitu kita diam dia akan bertanya “Kenapa, kok diem…” Pokoknya Ibu bisa dengan sukses jaya membuat kita nyaman dengan suasana belajar.. Efek positif yang dihasilkan adalah kita jadi nggak enak hati kalau nggak belajar dengan baik :)
Satu hal yang aku ingat betul ketika aku kelas 2, waktu itu ulangan harian.. biasa buat ganti bab :) Ketika ulangan ibu menyampaikan agar semua siswa menjawab semuanya dengan teliti.. aku dengan sombongku… selesai dong duluan.. terus ibu nanya.. “Udah selesai tah?”.. “udah” jawabku dengan senyum2… terus ibu melihat lembar jawabanku, memeriksa, tersenyum lalu berkata, “Periksa kembali lembar jawaban dengan teliti, apabila sudah yakin selesai, boleh dikumpulkan.” eeeheeemm… kenapa begitu yah? Aku yang sudah merasa hebat sedunia itu melihat kembali lembar jawaban namun merasa semuanya bener2 ajah… langsung dengan percaya diri, maju dan mengumpulkannya…
minggu depannya… ketika hasil ulangan dibagikan.. :( aku sedih.. aku nggak dapat 100.. karena ada kesalahan.. 2 pangkat 3 = 6.. hadoooh, kenapa aku ceroboh gitu.. 2 pangkat 3 adalah 2x2x2 = 8 bukan 2×3 = 6
sebelnya nggak ketolongan… suer, kalo inget aku sekarang masih geregetaan.. tapi aku inget banget dengan apa yang dikatakan oleh Ibu… ini adalah ulangan, dalam hidup ini kita harus bertanggung jawab. mungkin kelihatannya ini hal kecil, namun kelak, Tiek akan tahu bahwa hidup ini tidak memberikan banyak kesempatan.. kita harus memanfaatkan setiap kesempatan yang Tuhan berikan untuk melakukan yang terbaik. Tidak ada ralat.. Kalau mau Ibu bisa kasih tau Tiek yang mana yang salah.. namun Ibu mau Tiek belajar bahwa kesalahan kecil yang menyebabkan kesalahan besar. Kelalaian besar dimulai dari kelalaian kecil. Ibu mau kamu menjadi lebih teliti…
Ibu…. kini Ibu boleh bangga.. aku jadi salah satu orang yang cukup bisa diandalkan dalam perhitungan detail. Gak nyangka yah… hal seperti itu sangat berkesan bagiku.. aku yakin, ibu sendiri mungkin belum sempat tahu cerita ini..
(dipetik dari http://herryantiherman.wordpress.com/2013/10/07/ibu-guru-ku-ibu-sri-samsiyatun/)
CARA PEMESANAN:
Hubungi WiRema Production (Sdri. Reres) via telepon/SMS ke nomor 081226914884 dengan menyebutkan judul buku (My Way), jumlah eksemplar, dan alamat lengkap.
PEMBAYARAN & PENGIRIMAN:
1.
Untuk wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten
Bantul, dan Kabupaten Sleman, pembayaran dilakukan dengan sistem COD (cash on delivery) atau tunai saat buku
diantar.
2.
Harga belum termasuk ongkos kirim.
Area Kota Yogyakarta dan sekitarnya (radius maksimal 5 km dari ring road) bebas
ongkos kirim/antar. Di
luar radius tersebut, dikenakan ongkos kirim Rp 5.000/paket.
3.
Ongkos
kirim per paket di luar ketiga wilayah tersebut menyesuaikan tarif PT Pos
Indonesia.
4.
Untuk antar di luar ketiga wilayah tersebut,
pembayaran melalui transfer ke nomor rekening BCA 0373170884 a.n. Resida
Simarmata.
5.
Pembayaran melalui transfer bagi
pemesan dari ketiga wilayah tersebut tetap dilayani, namun buku baru diantar
setelah pembayaran telah kami terima.
6.
Sesudah melakukan transfer, dimohon
untuk segera mengkonfirmasi atau mengirimkan scan/foto bukti transfer melalui SMS dan/atau e-mail: wiremaproduction@gmail.com.
KETENTUAN LAIN:
- Jumlah stok buku yang tersedia sangat dinamis (bisa berkurang) karena terkait dengan banyaknya pemesanan.
- Jika stok buku telah habis dan direncanakan untuk cetak ulang, buku bisa tersedia kembali 2-4 minggu kemudian. Sebelum proses cetak ulang berjalan, kami akan membuka sesi preorder atau indenting.
- Seluruh buku yang dikirim telah melalui proses quality control. Buku yang dikirimkan masih dalam kondisi disegel plastik.
- Jika buku mengalami kerusakan sampul, halaman cacat atau hilang, halaman terbalik, atau buku kotor, akan kami tukar.
KENDALA
PENGIRIMAN:
Bagi pemesan yang kehilangan atau
mengalami keterlambatan dalam menerima paket pesanan, kami akan memantau dan melaporkannya
kepada customer service PT Pos Indonesia.